Jumat, 01 Oktober 2010

serangan nyamuk


Senandung muhasabah cinta milik edcoustic membuatku sedikit termehek-mehek lantaran liriknya seperti mewakili apa yang tertulis dalam secirita kisah perjalanan hidupku. Mungkin agak berlebihan juga, namun memang semacam itulah aku, yang terkadang terlalu lama berpikir untuk menghubung-hubungkan segala sesuatu dengan apa yang ada dalam diri ini. Maaf jika ini pun terlalu berat mengartikannya, kekalimatan yang rusak.
Mati listrik (lagi).
Aku tak hanya diam saja, sibuk jemariku mengtiktaktiktak si LC (Lapine Cempluk). Entah apapun itu yang aku tulis. Seperti terhujani dardor meriam perang, aku ingat akan si cantik yang diceritakan mamakku tadi. Si cantik yang lemah gemulai. Mamakku dengan gegap gemita bercerita tentang kelembutannya. Cantik sekali, katanya. Cara dia berbicara, cara dia menyapa, cara dia mengambil kertas, cara dia memencet tombol itu, cara dia menutup alat itu, cara dia memberikan uang kembalia. Hah?? Ya, dia adalah tukang fotokopi di rumah sakit. Hehehe... Cantik sekali, kata mamak. Tak kalah dengan si cantik (yang lain) yang sering ku jadikan bahan pengolahan cerita dongeng di rumah sebagai oleh-oleh dari perantauan, kata mamak. Hei....apaan apaan apaan (nyebut 3 kali, garatis 1) apaan. Ternyata mamak belum tahu kalau aku pun sudah beberapa kali bertemu dengan si Cantik itu di rumah sakit ketika aku berurusan dengan mata ini, dan dia sudah hapal dengan aku. Ya, mamak telat... haha.
Hussss.....stop...sudah. Tak boleh ada penggelendhengan di sini.
Beranjak dari itu, aku mulai berpikir bagaimana caranya agar PLN tidak memadamkan listrik lagi. Hm,,,berandai andai menganalogikan sesuatu yang masih dalam pencarian. Sebaiknya apa yang akan aku pikirkan? Dalam keberpikiran ini, ditemani nyamuk-nyamuk yang rajin sekali menusuki kakiku. Andai saja lampu di atas sana nyala, pasti aku akan tau nyamuk yang mana yang akan menusuk kulitku, dan aku akan menghindar atau menghilangkan nyamuk itu. Tapi sayang, di sini gelap sekali, hanya ada cahaya dari layar si LC. Ya begitu lah hidup kita, tak henti-hentinya ada saja masalah-masalah yang datang dan pergi, seperti serangan nyamuk dalam kegelapan. Kita tak tau kapan ia datang, dan tiba-tiba pergi (dengan meninggalkan bekas). Belajarlah kita untuk mempelajarinya. Serangan itu adalah peringatan untuk kita agar kita menutupi tubuh kita, menutup aurat kita, (selimutan : red) agar berkuranglah masalah kita. Kalau kita sudah bersikap mengantisipasi adanya serangan masalah, maka Allah akan lebih melindungi kita. Apa masih mau berkata : belum siap? Ya itu alasanku dulu... hehe... Sssttt...jangan bilang bilang ya.
Yah.....selesai sudah keberpikiran ini, anggap saja sudah ketemu analoginya. Hubungan antara serangan nyamuk di kegelapan dengan berdatangannya masalah kehidupan.. Agak maksa sih, tapi biarlah, berpikir kan gratis dan nggak dilarang..


Jangan kau memancing serangan-serangan masalah dalam kehidupan seperti kau memancing serangan nyamuk. [Celetukan di pojok ruang keluarga, 01 Oktober 2010, 18 : 30]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar